Saya pernah memiliki seorang kakek. Selama 3 tahun sewaktu masih SMP, waktu itu pada kurun tahun 1993 sampai akhir 1996 aku tinggal di rumah kakek dan nenekku. Kakekku menganggap aku sebagai anaknya sendiri karena memang di rumah kakekku hanya kami bertiga, aku sendiri, nenek dan kakekku. Kakekku adalah seorang mantan prajurit KNIL. Karena kasus komununis yang aku sendiri tak pernah tahu pasti bagaimana ceritanya, kakekku tak mendapatkan predikat veteran, tetapi justru konon kabarnya kakekku harus menghilang dulu, bersembunyi selama beberapa tahun. Konon juga, banyak rekan-rekannya yang tertangkap dan dibuang ke pulau buru.
Jiwa prajurit KNIL itu, nampaknya masih mengental dalam dirinya. Kemanapun ia pergi kakekku mengayuh sepeda bahkan sampai tutup usianya.